Profil Desa Cilongok
Ketahui informasi secara rinci Desa Cilongok mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Cilongok di Kecamatan Balapulang, Tegal, merupakan wilayah agraris subur di kaki Gunung Slamet. Dikenal dengan potensi pertanian dan sumber daya air melimpah, desa ini terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur strategis di bawah kepemimpinan b
-
Lokasi Strategis dan Agraris
Terletak di kaki Gunung Slamet, Desa Cilongok memiliki lahan subur yang didominasi oleh persawahan, menjadikan pertanian sebagai pilar utama ekonomi masyarakat.
-
Pemerintahan dan Pembangunan
Dengan kepemimpinan kepala desa yang baru terpilih pada akhir 2023, fokus pembangunan desa diarahkan pada peningkatan infrastruktur dan optimalisasi potensi lokal.
-
Potensi Tersembunyi
Selain pertanian padi, wilayah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan perikanan air tawar dan industri pengolahan hasil pertanian yang belum tergarap maksimal.
Desa Cilongok, sebuah wilayah yang tenang dan subur di Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyimpan potensi besar yang ditopang oleh sektor pertanian dan semangat pembangunan masyarakatnya. Berada di jalur yang strategis di bagian selatan Kabupaten Tegal, desa ini tidak hanya menjadi penopang pangan tetapi juga kanvas bagi berbagai peluang pengembangan ekonomi dan sosial. Dengan topografi yang landai dan dialiri oleh sumber air dari pegunungan, Cilongok menjadi representasi desa agraris yang berupaya bertransformasi menghadapi tantangan zaman, didukung oleh kepemimpinan dan inisiatif lokal yang terus tumbuh.
Geografi dan Demografi Wilayah
Secara geografis, Desa Cilongok terletak pada posisi yang menguntungkan di kaki Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah. Keberadaan ini memberikan anugerah berupa kesuburan tanah dan sumber daya air yang melimpah, menjadikannya lahan ideal untuk kegiatan pertanian. Berdasarkan data pemetaan wilayah, Desa Cilongok memiliki luas total sekitar 266,3 hektare atau 2,66 kilometer persegi. Lahan ini terbagi secara proporsional untuk berbagai fungsi, di mana sekitar 119,25 hektare dimanfaatkan sebagai lahan persawahan produktif, sementara 123,78 hektare merupakan area pemukiman padat penduduk. Sisanya digunakan untuk infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya.
Letak Desa Cilongok secara administratif berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di dalam Kecamatan Balapulang. Di sebelah utara, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Danareja. Di sisi timur, Cilongok berbatasan dengan Desa Tembongwah. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Danasari dan di sebelah barat bersebelahan dengan Desa Karangjambu. Batas-batas administratif ini tidak hanya penting untuk urusan pemerintahan, tetapi juga membentuk interaksi sosial dan ekonomi antarwarga desa.
Menurut data kependudukan terakhir yang tersedia, jumlah penduduk Desa Cilongok mencapai 2.868 jiwa yang tergabung dalam 819 Kepala Keluarga (KK). Komposisi penduduknya relatif seimbang, terdiri dari 1.422 jiwa laki-laki dan 1.444 jiwa perempuan. Dari data luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut, dapat dihitung kepadatan penduduk Desa Cilongok yang mencapai sekitar 1.077 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pentingnya penataan ruang dan pengelolaan sumber daya yang efisien untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian
Tulang punggung perekonomian Desa Cilongok ialah sektor pertanian. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Hamparan sawah yang luas dan subur menjadi aset utama yang menopang kehidupan ekonomi desa. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, yang ditanam sepanjang tahun berkat sistem irigasi yang mendapat pasokan air dari aliran sungai di lereng Gunung Slamet. Produktivitas pertanian di desa ini menjadi salah satu penopang ketahanan pangan di tingkat kecamatan.
Di luar pertanian padi, Desa Cilongok sebenarnya menyimpan potensi ekonomi lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Tingginya curah hujan dan ketersediaan air bersih sepanjang tahun membuka peluang besar untuk pengembangan sektor perikanan air tawar. Pembudidayaan ikan seperti lele, nila, atau gurami dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan bagi warga. Selain itu, potensi agribisnis lainnya mencakup pengolahan hasil pertanian. Misalnya, limbah sekam padi yang melimpah dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti arang sekam atau briket, yang memiliki pasar tersendiri.
Kegiatan ekonomi lainnya yang menopang kehidupan warga ialah sektor perdagangan skala kecil dan usaha mikro. Beberapa warga membuka warung kelontong, kios makanan, atau menjadi pedagang di pasar terdekat. Sebagian kecil penduduk juga bekerja di sektor jasa dan ada pula yang merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan, sebuah fenomena sosial yang umum terjadi di banyak wilayah perdesaan di Indonesia. Optimalisasi potensi lokal melalui pelatihan kewirausahaan dan akses permodalan dapat mendorong diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian semata.
Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Dinamika pemerintahan desa menjadi faktor kunci dalam arah pembangunan Desa Cilongok. Pada tanggal 11 Oktober 2023, desa ini menyelenggarakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang menjadi momen penting bagi masyarakat. Dalam kontestasi demokrasi tersebut, H. Bambang Sutriono, S.Pd., berhasil terpilih sebagai kepala desa untuk periode jabatan yang dimulai pada tahun 2024. Kemenangan ini membawa harapan baru bagi masyarakat akan adanya program-program pembangunan yang lebih terarah dan progresif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Fokus pembangunan di Desa Cilongok terus diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur dasar untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial warga. Salah satu perhatian utama pemerintah, baik di tingkat desa maupun kabupaten, ialah kondisi infrastruktur konektivitas. Pada pertengahan tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal mengagendakan perbaikan Jembatan Kalierang di Cilongok yang mengalami kerusakan. Perbaikan jembatan ini sangat vital karena berfungsi sebagai penghubung penting yang menunjang mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
Sebelumnya, pemerintah desa juga telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sarana publik lainnya. Pada tahun 2018, misalnya, dilaporkan adanya alokasi dana yang cukup besar untuk pembangunan dan peningkatan sarana olahraga desa. Inisiatif semacam ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya menyediakan ruang publik yang memadai bagi aktivitas pemuda dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Keberlanjutan program pembangunan ini, di bawah kepemimpinan yang baru, diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat secara lebih komprehensif, mulai dari jalan desa, saluran irigasi, hingga fasilitas pelayanan publik.
Wawasan dan Pengembangan Masa Depan
Menghadapi masa depan, Desa Cilongok memiliki landasan yang kuat namun juga tantangan yang perlu diatasi. Kekuatan utamanya terletak pada sumber daya alam yang melimpah, terutama tanah yang subur dan air yang cukup, serta sumber daya manusia yang sebagian besar merupakan angkatan kerja produktif. Namun tantangannya ialah bagaimana mengelola dan mengoptimalkan potensi tersebut agar memberikan nilai tambah yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu arah pengembangan yang prospektif ialah hilirisasi sektor pertanian. Alih-alih hanya menjual gabah atau beras, masyarakat dapat didorong untuk membentuk kelompok usaha bersama (KUB) yang mengolah hasil panen menjadi produk turunan. Pemberdayaan melalui penyuluhan dan teknologi tepat guna untuk mengolah sekam menjadi briket atau asap cair, seperti yang pernah digagas oleh pegiat lokal, merupakan contoh inovasi yang patut didukung. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan mengatasi masalah limbah pertanian.
Di sisi lain, peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci. Program pelatihan keterampilan, baik dalam bidang pertanian modern, kewirausahaan, maupun teknologi digital, akan membekali generasi muda Cilongok untuk mampu bersaing dan menciptakan peluang. Kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan pihak swasta dapat mengakselerasi proses ini. Dengan kepemimpinan yang solid dan partisipasi aktif dari masyarakat, Desa Cilongok memiliki peluang besar untuk bertransformasi dari desa agraris tradisional menjadi sebuah wilayah perdesaan yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi di Kabupaten Tegal.
